Mengetuk Pintu Hati di LPKA Tanjung Pati: Saat Siswa Belajar tentang Pilihan dan Konsekuensi
Simalanggang, Senin, 13 Oktober 2025.
Bukan karyawisata ke museum atau taman rekreasi. Kali ini, para siswa diajak untuk sebuah perjalanan belajar yang jauh lebih mendalam dan menggugah—mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Payakumbuh yang berlokasi di Tanjung Pati Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Di balik tembok yang mungkin terkesan kokoh dan dingin, para siswa menemukan pelajaran paling berharga tentang kehidupan, pilihan, dan arti sebuah kebebasan.
Kunjungan edukatif ini bukan sekadar untuk melihat, melainkan untuk membuka mata dan hati. Tujuannya jelas: memberikan gambaran nyata kepada para siswa mengenai konsekuensi dari setiap tindakan, terutama yang melanggar hukum.
Puncak dari kunjungan ini adalah sesi dialog dan berbagi cerita antara siswa dan beberapa Anak Binaan, yang tentunya didampingi oleh para pembina LPKA dan guru pembimbing. Dalam suasana yang santai namun penuh makna, para siswa mendengar langsung kisah-kisah di balik kesalahan yang pernah dibuat.
Cerita tentang penyesalan, kerinduan pada keluarga, dan hilangnya masa remaja yang bebas menjadi tamparan keras bagi para siswa. Mereka belajar bahwa sebuah tindakan gegabah yang dipicu oleh emosi sesaat atau pengaruh teman sebaya bisa berujung pada konsekuensi jangka panjang yang tak pernah terbayangkan.
Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa pendidikan tidak harus selalu terbatas di dalam ruang kelas. Dengan membawa siswa “melihat dunia” dari berbagai perspektif, termasuk dari balik tembok LPKA, kita sedang menanamkan benih empati, tanggung jawab, dan kebijaksanaan yang akan mereka bawa hingga dewasa nanti. Kunjungan ke LPKA Tanjung Pati bukan hanya sebuah perjalanan, melainkan sebuah investasi untuk masa depan generasi muda yang lebih sadar dan peduli.





